Hore, tidak hujan!
Aku segera bersiap, memakai manset hitam dan celana olahraga yang biasa kupakai untuk event lari. Untuk baju luarnya, kali ini ada jersey tidak berlengan dari dispora. Bahannya lebih nyaman dari baju tahun lalu, karena lebih ringan. Nomor lari juga kupasang. Meski tak mengincar kemenangan, aku ingin berusaha sekuat mungkin agar bisa finish. Terakhir kali finish lari 10k? Ya Maret lalu haha.
![]() |
Foto event Bengkulu Run tahun 2017. Baca keseruannya disini |
Kali ini aku berangkat bersama Abi, si bungsu serta Mama dan Abah yang mengantar. Abi berhasil kubujuk untuk ikut juga berpartisipasi. Dia ikut lari 5km di cabang SMP putra. Kami sarapan dengan roti di dalam mobil, hehe. Sarapan penting ya, jangan sampai keroncongan pas lagi lari! Apalagi untuk rute jauh.
Sampai di depan sport center, peserta sudah ramai. Panitia masih sibuk bersiap, sementara para peserta memulai pemanasan. Para penjual kaki lima yang sudah siap berjualan ditertibkan, jangan sampai mengganggu rute peserta lomba. Mobil dan motor masih mondar mandir diarea start, mungkin mengantar peserta. Memasuki pukul 6, mobil dan motor sudah tidak boleh masuk area start. Seharusnya sudah start sih, tapi tidak apalah, yang penting siap dulu semuanya.
Aku berkumpul dengan teman-teman seperjuangan lari yang juga akan ikut Bengkulu Run 2018 ini (Abi kemudian menghilang, mungkin ngumpul dengan teman-temannya juga, haha). Kami berfoto dulu, sebelum berkeringat!
![]() |
Fira, Ayu, Ririn, |
Sebenarnya ada plus minusnya kalau mengadakan lomba lari seperti ini, menurutku. Keuntungannya yang jelas mempromosikan Bengkulu. Trek lari yang dipakai melewati banyak spot pariwisata, sebut saja rumah Fatmawati dan rumah pengasingan Bung Karno dan Masjid At-Takwa (trek 5k), kemudian ada juga Jalan Suprapto, Masjid Jamik, View Tower, tugu Thomas Parr, Benteng Malborough, Tapak Paderi, dan Pantai Panjang. Apalagi pada event seperti ini, biasanya peserta dari luar daerah juga ikut. Atlet-atlet nasional datang, memperebutkan juara. Tapi sayangnya, event lari seperti ini kurang banyak menarik minat orang lokal, padahal acara ini dibuat untuk memperingati hari jadi Kota Bengkulu ke 299 dan ulang tahun Bengkulu Ekspress ke 13. Tidak semua umur sanggup lari dengan rute jauh. Untungnya, pada event tahun ini oleh panitia ditambah acaranya. Yang semula hanya lomba lari saja kini ada Senam Sehatnya (plus undian berhadiah). Mantap kan, semua umur bisa ikut.
Jam 06.30, setelah kata sambutan singkat dan pelepasan balon, peserta mulai dipersilahkan lari. Untuk rute 10k dan 5k dilepas bersamaan. Aku termasuk yang start belakangan dan dari belokan pertama sudah tertinggal XD. Setelah melewati simpang lima, peserta rute 5k dan 10k berpisah, yang 5k hanya tinggal lari ke Anggut agar kemudian finish lewat hotel Horizon, sedangkan perjalanan rute 10k masih jauh :')
![]() |
Teman lariku yang baru :D |
Yah, setidaknya peserta lokal masih kelihatan, dan ada polisi yang berjaga, membuatku merasa tidak lari sendirian. Untuk menghindari kecurangan peserta yang finish aja alhamdulillah, di beberapa shortcut jalan sudah diblokir pake bendera. Di kilometer ke-5, yaitu didepan view tower, ada panitia yang menyediakan minum. Aku minum satu gelas saja, nggak mau merubah ritme karena kalau berhenti kakinya nanti sakit. Kalung warna merah diberikan, tanda 5km sudah terlewati. Aku bertemu dua lagi pos yang memberikan kalung berwarna biru didepan tugu pers. Aih, tinggal satu pos lagi!
![]() |
Kapan ya, kalung nametag ini bisa jadi medali? |
Padahal tahun ini aku finish lebih cepat dari tahun lalu XD
![]() |
Bukti sah sudah finish ya :D |
Setelah finish, kami menunggu Clara dan Ririn finish. Akhirnya ketemu. Ya sudah foto bareng dong berlima. Meskipun udah nggak ada balonnya lagi :')
![]() |
Semuanya finish yey! Nggak ada yang diangkut ambulans haha. |
Sampai jumpa di event selanjutnya!!
Mantab Fir, dokter-dokter hobi olahraga. Jadi enak kan bilangin ke pasien untuk olahraga heheheee....
ReplyDeleteAndai mbak hobi lari Fir...andai
Mbak jangan di andai-andai dong, yuk olahraga bareng, haha. Kapan2 BOBE acaranya senam sehat gitu, supaya ga pedih mata dan sakit punggungnya ngeblog terus
DeleteKeren ya kak.. Keseruan yg menyehatkan..
ReplyDeleteIya, apalagi sama teman-teman..
DeleteMending renang 10k daripada lari 10k hehe ga kuaaatttt ��������
ReplyDeletetriathlon aja kita mbak, hehe
DeleteFira jagoan! Aku sih gak akan kuat kalo disuruh lari sejauh itu. huhu. Tapi acaranya keren sih, betul kata Fira, sebenernya ajang ini bisa jadi ajang promosi wisata juga. :D
ReplyDeleteKuncinya latihan sama sabar aja sih kak. Pas pertama kali finish 10k tahun lalu rasanya nggak percaya juga, ternyata badan kita ini lebih kuat dari apa yang kita duga
DeleteAsiknya bisa ikut event lari. Kritiknya membangun tuh, boleh kirim surat kaleng ke DISPORA & BE hahahaha. Memang rata-rata eventnya dibuat asal memenuhi kuota acara aja, jadi masih banyak bolong disana-sini. maklum lah.
ReplyDeleteGa usah surat kaleng sih, aku juga sebenarnya masih keluarga besar BE :D Sampai saat ini masih maklum sih, mudah2an akhir tahun ini/tahun depan acaranya bisa semakin keren.
DeleteHobi banget dek ikut event lari, jadi teringat masa muda dulu, heheh
ReplyDeleteKuat juga mba fira,sy dah lama ga lari, hehe
ReplyDeleteAsik banget tuh kak.., tebarkan terus virus-virus germas mbak wkkw.. lariii terusss
ReplyDeleteMantap..awak bisanya cuma lari dr kenyataan. Hahaha..
ReplyDeleteOh y, maaf sebelumnya y mbak fir, sekedar mengingatkan itu headernya klo noun nya berakhiran s, cukup kasih aphostrop aja, tidak ditambah s lg. Misal: fira firdaus' blog.
Oh gitu ya mbak, terima kasih koreksinya
DeleteAku ga kuat kalo lari 10 km euy..
ReplyDeleteSebelum dan sesudah lari harus tetap eksis ya fir, hehe
ReplyDeleteKeren sekali kakak dokter ini, semangat kak ntar ada waktunya itu sulap nametag jadi mendali, hihi
ReplyDeleteItu adiknya Fira ikutan juga ya, kayaknya bagus nih jadi keluarga pelari, hihihi
ReplyDeleteWidih fira keren nih kuat lari jauh begitu
ReplyDeleteSaya dekat aja dah ngos2an whaha