Review Film Ready Player One dan Icip-icip Marmel | Me Time


Halo!

Pagi selasa kemarin, aku sedang berada didepan laptop. Ngedraft blog sekalian baca-baca jurnal. Tipikal rutinitas pagi yang kulakukan sejak jadi pengangguran (koas belum, ngampus malas). Tiba-tiba ngerasa bosan dan mulai melamun. Pikiran jadi kemana-mana dan malah ga fokus ngetik apa-apa, mulai dari mikirin skripsi, sidang dan teman-teman yang udah koas, mikirin adik yang bulan ini mau dikirim satu-satu ke Padang, terus baper tentang jodoh, sedih karena tabungan tinggal dikit, entah kenapa sampai nangis sendirian.

Aih ini gawat kalau sampai berlarut-larut. Apa gara-gara lama ga ketemu orang kali ya, jadi terlalu memikirkan diri sendiri dan bikin prediksi masa depan, bukannya optimis malah pesimis pula.

Lalu aku mulai mengontak teman-teman buat jalan bareng, tapi ya tahu sendiri hari Selasa-weekday. Semua pada sibuk. Cuma aku sendiri yang merana karena ga ada kerjaan (sebenarnya ada tapi malah nggak dikerjakan, haha). Nggak ada yang bisa nemenin jalan. Apa pergi sendirian aja kali ya, nonton film di XXI. Minggu ini ada beberapa film yang sepertinya bagus. Film 'Teman Tapi Menikah' juga udah tayang. Akhirnya bersiap berangkat sambil chatting dengan bespren di Padang, sambil ngadu nggak ada yang mau nemenin nonton.

Jd nak nonton pulo amb-katanya



What? Jadi unpredictable banget. Niatnya mau nonton sendiri tapi jadi ditemenin-dari jauh, haha. Entah kenapa jadi terharu, kemudian senyum-senyum sendiri. Kocak banget nonton bareng tapi dari tempat berbeda. Lucunya lagi, film yang kami mau tonton jam tayangnya beda di XXI Padang dan Bengkulu. Yang di Bengkulu jam 14.45, sedangkan di Padang jam segitu adanya Pasific Rim. Jadi nonton bareng dengan film beda di tempat berbeda.



Kebetulan pas beli tiket, yang nonton film ini nggak begitu banyak. Di kursi paling atas masih sisa bagian tengah. Jam 14.30 aku masuk ke teater. Disamping kursiku nggak ada yang nempatin, meskipun begitu di row ku ada 4 orang lainnya yang duduknya agak jauh. Film belum diputar, masih iklan. Chatting Bengkulu-Padang masih berlanjut untuk membahas urutan iklan dan trailer yang ditampilkan XD

Review Film Ready Player One

Pas liat posternya, sebenarnya berekspektasi bahwa ini film kayak film Jumanji atau Zatura yang merupakan film dengan cerita petualangan di game. Tapi ternyata filmnya kayak film SAO, dibikin versi live actionnya tanpa genre harem (yang menurutku agak disgusting liat Kirito dikelilingi banyak cewek-cewek, padahal ya, seberapa banyak sih cewek yang gamer pro didunia?) lanjut ah. Nah pokoknya pas awal cerita kan narasi dulu buat ngegambarin dunia tahun 2045. Teknologi makin canggih. Seorang jenius bernama Halliday membuat game OASIS, sejenis dunia virtual dengan banyak sekali game didalamnya. Orang-orang dizaman itu kebanyakan benci hidup di dunia nyata dan lebih banyak menghabiskan waktu di dunia virtual buatan Halliday ini. Tokoh utama, Wade Watts adalah seorang remaja yatim piatu yang diurus oleh Bibinya yang suka gonta ganti pacar. Mereka tinggal di 'tumpukan' Columbus, dimana kontainer-kontainer rumah bersusun hingga tinggi sekali. Si Wade adalah salah satu dari jutaan orang didunia yang senang kabur ke OASIS, menggunakan avatar dan nama samaran untuk bermain. 

Si tokoh utama di komplek rumahnya. Bahaya mau masuk rumah aja harus manjat dulu.
Nah sebelum meninggal, kreator gamenya yang jenius itu membuat game semcam easter eggs hunt dimana pemenangnya bisa menjadi pemilih sahamnya yang saat itu berharga triliunan dollar (ya iyalah, hampir semua orang didunia main di OASIS hehe). Gamenya sederhana, hanya ditugaskan untuk mencari tiga kunci. Sayangnya, tidak banyak petunjuk mengenai keberadaan kunci-kunci tersebut. 5 tahun permainan ini di rilis, belum ada yang berhasil menemukan petunjuk pertama. 

Parzival, ava si Wade di Oasis. Salah satu player yang mengincar hadiah Halliday
Hm, dari dua paragraf tadi udah menarik dong ya? Apalagi dari menit-menit awal kita sudah disuguhkan dengan CGI beresolusi tinggi, cantik banget. Film ini juga menampilkan banyak refrensi dari film dan komik dan pop culture ikonik dari masa ke masa. Benar-benar film buat kutu buku Saking banyaknya refrensi dari chucky, sonic, TMNT, overwatch, gundam, lengkapnya cari aja di youtube ya.
Dalam gambar ini aja udah berapa karakter dari game lain yang ikut main? hehe

Steven Spielberg benar-benar pandai membuat film ini. Hampir tidak ada satu scene pun yang kupertanyakan, maksudnya kukritik, seperti yang sering kulakukan pada film-film lain. Nonton ini penuh dengan rasa penasaran meluap-luap, setelah ini apa, gimana caranya bisa tamatin gamenya... Humornya kena, twistnya seru, endingnya juga bikin geregetan. Makna filmnya juga dapat. Ratenya 5/5 dah! Perfect! Yang suka game, film, lagu lama cus nonton sebelum filmnya ga diputar lagi! Hehe.

Infinity Wars 27 April ya, jangan lupa!

Setelah nonton, aku nggak langsung pulang. Coz belum sholat ashar, jadi pergi ke musholla di BIM di lantai 2. Setelah itu beli beberapa barang yang diperlukan lalu mampir ke...

Marmelo Ice Cream

Jajanan baru ini baru buka minggu ini. Lokasinya disamping Saimen, deretan Kako (thai tea) dan Hulala (ice cream roll). Dari gambar yang dibagikan di instagram, kayaknya enak (lapar onlen, hehe). Jadi pengen dong mampir dan nyobain eskrim dalam marshmallow yang empuk squishy :D


Pas sampai didepan gerainya, aku liat daftar menunya. Ada beberapa rasa es krim, toping dan saus yang bisa dipilih. Nggak ada tulisan harganya (ga bisa milih yang paling murah XD) Pengen yang matcha tapi udah habis, kayaknya mbak yang beli sebelum aku yang ngabisin rasa matcha. Ya sudah pilih rasa oreo alias cookies and cream.


Jadi ice creamnya udah di masukin dalam marshmallownya, dan ketika aku bilang ke masnya mau beli satu, dia langsung ambil dari box pendingin. Kemudian marshmallownya ditusuk dan dibakar. Supaya marshmallownya jadi lebih manis dan squishy ya? Aku belum pernah makan marshmallow soalnya XD


Untuk sauce aku pilih matcha, toppingnya aku ga milih, karena lupa dan lagi balasin chat bespren yang udah kelar nonton juga, tau-tau udah jadi aja pake wajah senyum kayak gini haha. Aku sudah pernah stalking instagram marmelo ice cream tapi belum pernah liat yang dibikin wajah kayak gini. Makasih masnyaaa

Smile fira, cheer up.

Rasanya enak (iyalah, kombinasi matcha dan oreo, bisa dibilang top 5 rasa didunia yang paling aku suka). Manis-manis pahit di bagian marshmallownya, mungkin karena dibakar kan ya. Ice creamnya tentu enak dong, sayang porsinya dikit huhu. Kelar makan aku langsung pulang. Dalam perjalanan kembali memikirkan hal-hal tadi pagi. Lakukan yang terbaik aja deh, jalani, jangan lari dari tanggung jawab. Ada-ada saja hal baik yang bisa ditemukan, tidak harus ketika di akhir jalan tapi bisa saja di ruang-ruang tersembunyi, episode-episode rahasia kehidupan, yang nggak bakal unlocked kalau hanya diam dirumah.



Sampai jumpa di me time berikutnya :D