Captain Marvel, Superhero Terkuat dari Marvel | Movie Review



Captain Marvel, yang juga punya nama lain Carol dan Vers, menambah jajaran superhero yang 'kelihatan sombong padahal baik'. Mungkin karena awal melejitnya pahlawan-pahlawan marvel terjadi setelah film Iron Man, yang karakternya teramat sengak- bahasa Bengkulu untuk mengatai orang-orang sombong, ketus, tinggi hati.

Hei, sudah nonton Film Captain Marvel?

Meski film ini bukan favoritku, aku tetap akan merekomendasikan film ini untuk ditonton.

Kenapa?


Pertama karena film ini adalah hint terbesar untuk mengalahkan Thanos.


Thanos, si penjahat ungu yang belum terkalahkan pada Avenger Infinity Wars tahun lalu. Siapa sih yang bisa mengalahkan seseorang yang sebegitu powerfull-nya, yang bahkan bisa mengalahkan Doctor Strange dan Scarlet Witch, dua orang yang menurutku paling kuat diantara line-up pahlawan di bumi.

Captain Marvel awalnya hanyalah manusia biasa, yang memiliki tekad yang kuat dan tidak mudah menyerah. Ia lemah tapi ia selalu bangkit kembali untuk menjadi kuat. Titik baliknya terjadi ketika ia akan mengantar seorang ilmuwan ke hangar luar angkasa. Pesawat yang ia kendarai ditembak jatuh musuh, dan ia akhirnya menyadari bahwa ilmuwan yang ia hormati ternyata alien pintar yang sedang mengembangkan sebuah energi yang begitu kuat (yang ternyata adalah tesseract- kubus biru yang diperebutkan sejak film Avengers pertama). Ia menembak inti energi yang mereka bawa dan ia terkena semburan energi itu, mengubah fisiknya yang hanya orang biasa menjadi superhuman.

Captain Marvel ternyata punya cerita yang sama dengan Captain America, haha. Tapi karena prosedurnya lebih anyar sekitar tahun 1990-an dan pemicunya energi tesseract, Captain Marvel punya kekuatan yang lebih besar daripada Captain America yang hanya diinjeksi serum superhuman dari tahun 1940-an.


Kedatangan Captain Marvel mungkin adalah satu-satunya jalan kemenangan yang dilihat Doctor Strange. Well, mungkin bukan hanya karena Captain Marvel saja tapi juga karena penyatuan kekuatan para original-cast Avenger lama, Thor, Iron Man, Captain America, Hulk, Black Widow dan Hawk Eye (yang berganti identitas menjadi Ronin).

Kedua, karena ada kucing lucu yang mengikuti kemana Captain Marvel dan Nick Furry.  

Seriously, di beberapa film marvel sebelumnya, ada berapa banyak sih peliharaan lucu yang dimunculkan? Oh, tolong jangan masukkan Rocket-mukanya saja yang imut; tingkah dan kata-katanya bikin pengen nonjok. Mungkin Groot? Tapi Groot kan sejenis tanaman...

Sumber gambar : IMDB

Kucing lucu ini ternyata nggak lucu-lucu amat, karena bukannya termasuk familia falidae, taksonominya malah merujuk ke ras flarken. Ras hewan buas bernama Flarken dari bangsa Hala. Kucing oranye yang lucu ini punya dua peran penting dalam film, salah satunya bikin ngakak. Ingat mata kiri Nick Furry yang misterius? Sejak film Iron Man sepertinya sudah ditutup pake penutup mata bajak laut. Di film Captain America the Winter Soldier (kalau tak salah), Nick Fury memperlihatkan mata kirinya ke sensor deteksi iris. Mata kirinya buta, dan terlihat mengerikan. Satu-satunya film dimana kita bisa melihat Nick Fury tanpa penutup mata hanya di film ini, dan kita bakal bisa melihat detik-detik terjadinya insiden itu..

INSIDEN CAKARAN KUCING. HA!

Nggak macho banget sumpah XD kupikir Nick Fury yang serba serius mendapatkan luka itu dari peperangan melawan musuh. Atau apa kek dengan senjata jarak pendek, luka heroik yang membuat ia terlihat sebagai pahlawan besar. Seperti Zorro atau Samurai X. Siapa yang kira... haha.

Ketiga, plot-twist yang heart-warming.  


Sebenarnya aku sebelum menonton, aku sudah mengira kalau film ini punya plot-twist yang bagus, namun aku tidak bisa menebak apa-apa karena trailernya tidak menunjukkan apapun yang berarti. Aku malah menebak kalau si Captain Marvel ini adalah seorang alien yang punya kenangan palsu sebagai manusia, tapi karena sudah terlanjut suka dengan bumi makanya berjanji akan melindunginya. Seperti Star Lord Guardian of Galaxy yang setengah manusia setengah alien (dewa sih). Ternyata manusia asli, dan ternyata punya kehidupan beneran di bumi.

Punya sahabat yang seorang single mother, mendukung sahabatnya membesarkan putri semata wayang dan punya reputasi yang bagus sebagai pilot. Tidak mudah menyerah, meski perempuan tidak boleh mengendarai pesawat tempur, tetap bahagia dan melakukan pekerjaan dengan baik.



Dan terakhir, ketika mengetahui penjahat yang mengejar-ngejar Captain Marvel ternyata adalah alien yang baik dan hanya ingin berkumpul lagi dengan keluarga mereka. Benar-benar bikin hati leleh. Nggak semua ras menginginkan kekuasaan dan perang, ada juga yang menginginkan kedamainan, ingin berkumpul dengan keluarga tercinta dan menjalani hidup dengan baik.

Hal ini membuatku tidak sabar untuk menonton film terakhir Avenger, The End Game yang akan dirilis 26 April. Beneran deh. Aku ingin lihat kebahagiaan, bukan debu dan air mata seperti pada Infinity War.

Kesimpulan, meskipun film Captain Marvel ini dianggap tidak begitu bagus oleh kritikus, dan meskipun film ini cuma punya rating 7/10, hal ini tidak berpengaruh. Apalagi buat fans marvel haha. Penokohan Captain Marvel oleh Brie Larson sudah amat bagus. Aku memang belum pernah nonton film-filmnya sebelum ini, tapi aku tau kalau dia sudah pernah dapat Oscar dari perannya di film lain. Well, emang udah artis besar lho bukannya anak sore kemarin yang tiba-tiba dapat peran superhero terkuat. Visual efeknya juga keren, kecuali visualisasi lidahnya kucing ketika diperlihatkan sisi monsternya. Selain itu keren dong.

Aku juga nggak punya masalah sama plotnya, karena meskipun penulisnya ingin membuat film ini lebih heroik atau lebih rumit, mereka punya tujuan yang jelas, mengenalkan Captain Marvel pada dunia. Ini seperti Black Panther ditahun lalu, tiba-tiba dikenalkan Wakanda dengan seluruh keajaibannya, hanya untuk dihancurkan dan diobrak abrik sama pasukannya Thanos di Infinity War.

Ok segini dulu ulasannya. Maaf kalau banyak spoiler hehehe. Percayalah, daripada membaca tulisan ini, masih lebih puas kalau kamu menonton sendiri di bioskop. Jangan sampai ketinggalan dan jangan sampai nonton bajakannya yah.

-end

Sampai ketemu April nanti, Ronin!