Selalu, saat mengunjungi Jakarta aku dilema.
Ada keinginan untuk bermukim di kota ini. Apalagi setelah menginjak umur 20, aku merasa banyak sekali kesempatan pekerjaan yang ditawarkan kota metropolitan ini. Dengan statusnya sebagai ibuota negara, sudah pasti pembangunan. Kota sejuta kesempatan, apa saja ada. Bukan cuma cari kerja tapi juga pengalaman hidup.
Tapi ketika mendengar cerita-cerita yang tersiar dari teman-teman yang merantau, kadang mental anak pinggiran sepertiu ciut. Terbiasa tinggal di Bengkulu yang tingkat stressnya masih rendah membuatku selalu bergidik mendengar cerita macet, berita kriminal dan penipuan.. belum lagi saat diberitahu betapa semerawutnya transportasi dan bermacam hal yang harus dilakukan untuk mencapai lokasi atau bangunan tertentu.. Hem.