Cara Mengurus Kacamata Gratis BPJS di Bengkulu | Kacamata Baru Nih Yeeee



Minggu ini lagi banyak-banyaknya kerjaan. Mulai dari kerjaan desain, kerjaan translator, sampai ke tugas akhir. Sampai begadang bareng di ruang kerjanya mama buat nyelesain tugas-tugas tersebut, haha.

Di masa sibuk ini, aku jadi kepikiran kesehatan mataku. Berjam-jam natap laptop dan handphone, tanpa proteksi. Hm. Kacamata yang lama kemarin dimana ya?

Wah ngilang nih kacamatanya pas lagi butuh. Ya sudahlah, ikhlaskan saja. Lagipula lensanya sudah buram, memang sudah harus diganti. Eh, tapi kalau nggak salah, bikin kacamata bisa ditanggung BPJS kan ya?

Yup, pembelian kacamata minus peserta BPJS ditanggung negara. Enak banget nggak tuh? Biaya pembuatan ditanggung negara sesuai dengan kepersertaan BPJS masing-masing. Kelas 1 disubsidi 300 ribu, kelas 2 200 ribu dan kelas 3 150 ribu. Tapi tau lah ya, ada beberapa peraturannya. Pertama, kacamata gratis ini cuma dibeliin 2 tahun sekali. Jadi kalau kacamatanya hilang, beli sendiri lah yaaa.

Kedua, harus mengurus surat rujukan dulu di dokter spesialis mata. Nah ini yang agak ribet. Tapi ya, mari kita lakukan!

Baca juga : Cara Perpanjang BPJS untuk Mahasiswa  


1. Urus Surat Rujukan Ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

Pertama-tama, sesuai dengan ketentuan layanan kesehatan Indonesia zaman sekarang, kalau ada apa-apa, mesti lewat fasilitas kesehatan primer atau tingkat pertama. Bisa puskesmas atau praktek dokter, sesuai dengan yang kalian pilih.

Aku datang ke praktek dokter Fauzi yang merupakan faskes tingkat pertama keluargaku. Sore jam 5, tapi sudah rame dengan orang yang mau berobat. Oh iya, jangan lupa bawa kartu BPJS/Askes masing-masing yah. Nanti di pendaftaran ditanya keperluannya apa. Aku bilang mau minta rujukan buat beli kacamata.

Setelah itu, tunggu antrian. Pas udah dipanggil, aku langsung masuk ke ruang praktek dan ngobrol dulu dengan dokter Fauzi. Inilah enaknya punya dokter keluarga (bukan anggota keluarga yang jadi dokter ya wkwk), saat datang berobat dokternya sudah kenal. Sebelum ditanya sakit apa, ditanya dulu "sudah lulus belum?" 

Uhuk, langsung nambah ni penyakitnya haha XD kok seperti ada rasa tertusuk gitu. 

Dokter Fauzi kemudian nanya mau ambil rujukan ke rumah sakit mana. Disini aku disarankan untuk memilih diantara beberapa rumah sakit yang punya poli mata. Bisa di RS Bhayangkara, Rafflesia, DKT.. aku memilih RS Rafflesia karena sesuai dengan rute ke kantor mama.

Setelah itu, sudah. Nggak bawa surat apa-apa karena kata dokter Fauzi udah terdaftar otomatis di sistemnya BPJS.

Ahsyiap dok!

2. Urus Surat Rujukan Dokter Spesialis Mata

Aku sampai di RS Rafflesia pagi hari. Nanya ke CS dulu dimana bagian administrasi. Ternyata sekarang administrasinya di gedung di belakang, yang dulunya tu bangsal. Iya tau, karena berkali-kali aku dirawat disana pas masih kecil, haha.

Bagian administrasi RS Rafflesia
Pas sampai disana, aku datangin kounter dan bilang mau daftar poli mata. Petugasnya bilang buat pagi udah penuh, sore aja lagi. Oke lah. Aku disuruh balik lagi jam setengah 3, bawa fotokopi KTP dan kartu Askes. Kenapa disuruh bawa fotokopi? Ini buat daftar jadi pasien rumah sakitnya, karena dataku sudah lama banget (pas masih kecil emang sering sakit, tapi pas dewasa nggak lagi dong yah). Terus pas bikin kacamata pertama dulu, aku minta rujukannya ke praktek dokter mata mandiri.

Fast forward ke jam setengah 3.. 

Semangat bekerja kak..

Aku kembali ke bagian administrasi dan memberi fotokopian yang diminta tadi. Kemudian aku disuruh menunggu buat melengkapi administrasi. Prosesnya nggak lama, sebentar saja aku sudah dipanggil kedepan dan diminta buat kasih sidik jari.


Nggak lama kemudian, aku dikasih kartu berobat dan beberapa form buat dikasih ke poli mata. FYI, poli mata ini ada ditengah-tengah RS Rafflesia, haha. Nggak susah buat nemuinnya. Pas sampai situ, aku ga liat meja administrasinya, jadi kutunggu sampai ada orang lain mau berobat XD Ternyata langsung masuk aja ke polinya, lalu kasih form dan kartu berobat tadi ke petugasnya. 

Kartu berobat

Diam-diam selfie
Didalam poli mata, taunya ada Latifah, Kak Raza dan Kak Rizke, huehehehe. Teman-temanku yang sudah koas. Agak berisik pas kami ketemu, tapi untunglah ga ada yang protes (orang lagi sibuk padahal). Aku disuruh Latifah nunggu dipanggil.

Nunggu diluar sebentar, terus dipanggil lagi. Didalam juga masih disuruh nunggu, jadi aku ngobrol dikit sama kakak-kakak dan Latifah. Gangguin orang sibuk.

Terus mataku diperiksa kak Riske. Statusnya masih sama kayak dulu, mata kanan minus setengah dan mata kiri normal. Bisa gitu yak, haha.

Oh iya, buat kacamata BPJS, yang ditanggung hanya kacamata lensa silindris minimal 0,25 dioptri, lensa spheris minimal 0,5 dioptri. Kacamata baca/plus tidak ditanggung. Aku agak bingung karena posisinya disini hanya setengah kacamata yang lensanya 0,5, gimana yak?

Becanda, meskipun yang kiri normal, kacamatanya tetap ditanggung BPJS ehehe.

Surat rujukan

3. Ke Optik Buat Pesan Kacamata

Last, tentu saja ke optik buat ngurus kacamatanya. Aku nggak langsung ke optik, tapi selang dua hari dulu karena sibuk beud, haha. Surat rujukannya berlaku buat sebulan, menurut hasil browsingan. Jadi masih aman lah ya.

Buat memilih optik, bisa langsung ke optik yang berkerjasama dengan BPJS atau ke optik biasa. Cumaa, kalau ke optik yang nggak kerjasama, katanya sih klaimnya urus sendiri. Ya sudah lah ya biar gampang, langsung ke optik yang kerjasama dengan BPJS.

Jadilah hari Kamis ini aku cari optik bareng mama. Pas di Simpang lima mau ke arah Suprapto, mama langsung bilang, "itu ada Optik Internasional kak!" Sambil nunjuk ke arah depan kami yang sedang menunggu lampu merah dari arah RS kota.

Ya sudah, aku langsung nyetir ke sana. Sampai di optik, pegawainya langsung mengarahkan kami ke display yang berlogo BPJS kesehatan. Gagang/frame yang harganya sudah disesuaikan dengan tingkat kepersertaan BPJS dipisahkan disana. Kalau mau milih model lain diluar yang di display itu juga boleh, tapi kekurangan harganya tanggung sendiri.

Pilih frame yang kamu suka
Aku sih orangnya nggak suka ribet lah ya, jadi setelah coba beberapa frame, langsung suka dengan yang satu ini. Lebih tipis dari yang sebelumnya dan warnanya cokelat. Oke lah pokoknya.
 

Harus dites selfie dulu dong yak XD
Oh iya, aku juga tanya apakah bisa lensanya yang anti-radiasi. Mbaknya bilang bisa, tapi kekurangan harganya bisa bayar diluar BPJS. Aku dan mama bilang oke, jadilah kami disodorkan beberapa pilihan harga. Mahal banget bosqu haha XD

Pilihan harga buat kacamata anti radiasi

Yang paling murah harganya 600 ribu, karena pake BPJS jadi hanya bayar tambahan 215.000. Aku ga tau matematikanya sampai bisa segitu harganya, haha. Yang jelas aku bayarnya jadi 215k, dengan cashback ovo 12,5k, huehehehe. 

Yep, optik ini juga berkerjasama dengan Ovo. Jadi yang mau dapat cashback, top up dulu~

Ada cashback 20% buat yang pake ovo..

Sebenarnya kalau mau lensanya yang biasa aja, aku ga perlu keluar uang sama sekali. Tapi karena ini sekalian anti radiasi, akhirnya nambah bayarnya.

Aku dikasih tanda terima bayar dan diminta meninggalkan nomor telepon. Jadi nanti kalau sudah selesai diproses, bakal diberitahu.

Proses di optik ini cukup cepat, terutama karena nggak ngantri (huehehe).



Cuma sehari aja nunggunya, kacamatanya udah selesai dong~ Kotak kacamatanya ada logo BPJS, hehe. 

Gimana, keren nggak kacamatanya?

Logo BPJSnya emas, jadi kesannya mewah~

Jangan ragu yak, buat yang mau bikin kacamata pake BPJS. Gampang dan cepat. Apalagi kan memang ada jatah kacamata gratis dari negara :D