Misteri Kasus Kematian Harlan Thrombey, Jebakan untuk Keluarga Besar Yang Serakah | Review Film Knives Out
Knives Out adalah sebuah film misteri dengan kasus kematian seorang novelis kriminal terkenal, Harlan Thrombey. Hmm, menarik. Terakhir kali aku nonton film misteri pembunuhan kayak gini kalau nggak salah pas Murder On The Orient Express. Ingat banget nonton film ini karena aku datang bawa teman-teman, berlagak sudah tau jalan cerita karena kenal Poirot (tapi belum baca buku yang MOTOE ini haha). Pas terakhir malah jadi satu-satunya yang clueless 😅
Film ini tayang perdana tanggal 27 November 2019, tapi karena serbuan film terkenal akhir tahun.. you name it, Frozen, Jumanji.. perilisan film ini di Cinema XXI jadi mundur mulu. Ya, mungkin buat orang-orang yang tinggal di kota besar mungkin bisa nonton film ini tanpa masalah. Tapi buat yang di kotanya (bahkan seprovinsi cuma ada 2 doang), jam tayang Knives Out bikin diriku geregetan. Beneran deh. Padahal aku sudah siap buat nonton sendirian, kayak pas film Escape Room.
Tapi minggu lalu cuma keluar sekali jadwalnya, midnight pula. Ya mana mungkin aku dibolehkan nonton midnight. Minggu ini juga ternyata no luck. Beruntungnya, malam minggu kemarin aku berhasil membujuk mama dan abah serta Dinda untuk nonton bareng. Menemaniku, meskipun mereka bertiga belum nonton Jumanji. Yes!
Dari trailer, sebenarnya aku sudah sedikit mengetahui apa sebenarnya yang terjadi. Tapi sang sutradara piawai mengenalkan plot dan karakternya. Semua punya ciri yang berbeda dan membuatku gampang mengenali satu dan yang lain (which is penting buat membuat deduksi fufufu). Seorang kakek kaya raya yang merupakan seorang penulis novel misteri kenamaan meninggal diruang kerjanya sehari setelah perayaan ulang tahunnya yang ke-85. Seluruh keluarganya dicurigai karena dianggap punya motif, meskipun sebenarnya polisi sudah mengetahui kalau penyebab kematian si kakek adalah bunuh diri.
![]() |
HBD Kakek Harlan!! (sumber: imdb) |
Sebagai seorang pecinta misteri, aku ikutan tak mau percaya kalau yang terjadi adalah bunuh diri. Tapi ketika dilihat baik-baik, sebenarnya memang tidak mungkin dibunuh. Metodenya terlihat sederhana saja. Yang rumit adalah hubungan antar individu di keluarga itu.
![]() |
Keluarga besar Thrombey (sumber: imdb) |
Harlan Thrombey punya tiga anak, yang pertama bernama Linda yang menikah dengan Richard dan memiliki anak bernama Ransom. Anak kedua Harlan sudah meninggal, tapi istrinya, Joni hadir diacara tersebut dan membawa anaknya yang bernama Meg. Anak ketiga bernama Walt dan ia membawa istrinya, Donna dan anaknya Jacob ke malam acara ulang tahun tersebut.
Keseluruh individu diinterograsi oleh polisi dan detektif swasta yang datang karena disewa seseorang yang tak dikenal. Detektif ini, Benoit Blanc diperankan oleh Daniel Craig—yang terkenal karena perannya sebagai James Bond—merasa gusar karena ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada kasus ini dan mengapa ada orang yang memanggilnya untuk memecahkan kasus ini.
![]() |
Investigasi detektif |
Dua tokoh lain yang penting dalam cerita adalah Marta, perawat profesional yang merawat Harlan dan Fran, seorang asisten rumah tangga. Peran Marta rupanya paling penting pada cerita ini, karena ia yang sebelumnya hanya seorang perawat paruh waktu diperkerjakan penuh waktu oleh Harlan karena kakek tua ini ingin punya teman bicara.
Sebagai orang terdekatnya Harlan, Marta banyak tahu soal permasalahan keluarga. Lebih jauh lagi, ternyata Marta mengidap suatu kelainan yang membuatnya mual dan muntah setiap berbohong. Hal itu membuat Marta sulit menyembunyikan kebenaran, dan membuat dirinya mengekspos apa yang benar-benar terjadi.
Disini bagian yang menurutku mind-blown! Kebenaran kasus langsung diungkap di tengah cerita, membuat orang-orang berpikir, "jadi? udah nih?"
Mulai dari sana penonton diajak berpikir tentang hubungan kasus dengan apa yang terjadi di keluarga Thrombey. Buat apa dikenalkan sebegitu banyak karakter, padahal yang terlibat cuma orang itu doang? Hal yang dimaksudkan sutradara menjadi jelas ketika pembacaan surat wasiat, dimana isinya mengejutkan semua orang.
![]() |
Pembacaan wasiat yang ricuh haha (sumber: lionsgate) |
Daripada ikut terkejut, aku jadi ikutan pusing karena melihat dilema orang yang tiba-tiba mendapat rejeki nomplok. Aku ikut terkikik mendengar tuduhan-tuduhan dan makian yang dikeluarkan anggota keluarga tersebut. Begini lho, mereka seharusnya jaga kelakuan karena berasal dari keluarga terpandang. Tapi kok malah keluar sifat-sifat serakah dan haus hartanya? 😂
Jalan cerita berlanjut dari sana, dan menurutku bagian-bagian inilah yang membuatku tidak sabar. Mau ditinggal tidur (sudah jam 12 lewat saat kami di bioskop) tapi masih seru, mau ditonton tapi kok nggak tahan sama suspense ceritanya. Aku berdiskusi dengan mama sesekali, buat melengkapi deduksi satu sama lain.
Ending ceritanya lumayan tidak tertebak. Mungkin karena detail yang benar-benar penting kami lewatkan saat sutradaranya kasih clue di tengah cerita seperti yang kubilang sebelumnya. Aku jadi tahu kalau detektif swasta yang disewa bisa memenjarakan penyewanya sendiri haha. Cari mati sih, bukannya untung malah buntung.
Moral storynya manis, dan aku suka banget kata-kata Marta pas nemenin kakek Harlan main baduk (iya baduk, tapi dibilangnya permainan GO). Kakek Harlan nanya kenapa dia nggak pernah bisa menang main lawan Marta, dan Marta jawab "You are playing to win, I'm playing to make a pretty pattern." alias "kamu main untuk menang, sementara aku main cuma untuk membuat pola yang indah".
Buat yang nggak tau, permainan baduk/go ini adalah permainan papan/board games yang dimainkan dua orang. Masing-masing pegang batu hitam/putih, kemudian menaruh batu secara bergantian untuk menguasai papan dengan warna batu yang dimiliki. Permainannya ribet dan punya banyak kemungkinan, aku juga tahu permainan ini lewat drama korea Reply 1988 dimana salah satu karakternya diceritakan merupakan seorang pemain baduk professional.
Kembali ke cerita Knives Out, aku baru sadar betapa pentingnya peran sutradara dan pemilihan casting. Semuanya well balance meskipun cerita yang dimainkan sebenarnya drama dan klise banget. Bisa aja gitu si sutradara, Rian Johnson motong-motong pembicaraan sehingga menjadi suatu rangkaian peristiwa yang runut. Pembicaraan dipotong-potong supaya bisa ganti-ganti prespektif, bisa ganti-ganti orang yang "mencuri dengar". Semuanya bermain, jadi nggak ada peran yang aku nggak tau apa perannya di rumah itu. Pun meskipun keluarganya Walt nggak banyak dapat dialog, aku tau apa yang mereka kerjakan.
![]() |
Ransom diperankan si ganteng captain america eh Chris Evans (sumber: imdb) |
Keren banget. Sekeluargaku ancung jempol ke film ini. Prestasi lain, Abah yang biasanya ketiduran pas nonton film yang membosankan, kali ini nggak tidur sama sekali. Ih bahkan film Ford vs Ferrari yang notabene kebut-kebutan dan pacu adrenalin saja, Abahku ketiduran. Salut deh ke Knives Out.
Buat yang belum nonton, sabar, ini ujian. Mungkin minggu kedua Desember ini, Knives Out beneran bakal diputar sebelum Star Wars dan Ainun Habibie naik layar, haha.
Kalau kata IMDB ratingnya 8,1; menurutku ratingnya 9,3 👍👍👍
Ditunggu sekuelnya!!
11 komentar
Thanks kak reviewnya
Apakah ada sekuelnya? Knives Out ini adaptasi novel kayak MOTOE dan Sherlock atau naskah asli ya?